
Sudah sering kita mendengar hal-hal yang kita tidak tahu pasti kebenarannya tentang makan mie instan. Bahkan di medsos beredar video ataupun tulisan tentang mie instan yang kita juga tidak tahu pasti kebenarannya. Padahal, data mengatakan, penjualan mie instan di Indonesia sebesar 18,1 milyar bungkus per tahun!!! Yuk kita telaah…..
Kita mulai dari cara memasak: memasak mie instan dianjurkan sesuai dengan cara penyajian yang tercantum di belakang kemasan. Untuk mie instan kuah, jangan dibuang kuahnya. Justru di dalam kuah itu terkandung zat-zat gizi. Kita tahu mie instan kaya karbohidrat dan lemak, tapi rendah gizi. Oleh karena itu oleh produsen mie instan, dilakukanlah proses fortifikasi, yaitu penambahan zat gizi berupa vitamin dan mineral dalam proses pembuatannya. Nah, kalau direbus, sebagian zat gizi itu larut dalam kuah, maka jangan dibuang ya, Guys. Kata orang ada lilinnya! Nah, ini sungguh menyesatkan. Tidak ada lilin dalam pembuatan mie instan. Mengapa mie bisa kenyal, karena terbuat dari tepung yang mengandung gluten (hindari makan mie pada penderita alergi gluten atau pada penderita autisme). Menjadi berminyak dan terbakar kalau disulut api, karena dalam proses pembuatannya, mie instan digoreng dalam minyak panas sehingga awet tanpa bahan pengawet.
Kandungan Gizi: 1 bungkus mie instan mengandung kurang lebih total 300 – 350 kkal. Untuk porsi makan kita tanpa aktivitas fisik berat, cukup menyantap 1 – 2 bungkus mie instan. Di dalamnya terkandung karbohidrat 46 g, lemak total 12 g, dan protein 7 g. Terkandung juga vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam folat, dan zat besi, juga Natrium, yang diperoleh dari proses fortifikasi dan di dalam bumbu-bumbunya.
Lemak dan Natrium yang terdapat di dalam mie instan sudah melebihi 40 % kebutuhan harian kita. Oleh karena itu pada penderita hipertensi dan gangguan kolesterol, hati-hatilah dalam mengkonsumsi mie instan. Jangan terlalu banyak. Beberapa penelitian menyebutkan pemberian mie instan justru dapat memperbaiki kekurangan gizi (zat besi dan asam folat), terutama pada ibu hamil yang biasanya memang agak kesulitan makan karena mual pada masa awal kehamilan. MSG yang terdapat dalam mie instan cukup aman dikonsumsi tanpa menimbulkan efek samping.
Penyajian mie instan dengan dilengkapi bahan-bahan pangan yang lain tentu sangat dianjurkan. Dengan penambahan sayuran hijau (sawi, selada, atau bahkan bayam), wortel, tomat, protein hewani seperti ayam rebus suwir, atau telur, atau bakso daging sapi, mie instan dapat menjadi menu pilihan yang disukai anak-anak yang rewel makan dan tidak mau makan nasi. Gizi tercukupi dan masalah anak rewel penyuka mie instan terselesaikan. Jadi, Ibu-Ibu, anak kos, dan kid jaman now, jangan takut lagi menyantap mie instan.
Selamat menikmati.