APA YANG DIMAKSUD PUASA PADA PEMERIKSAAN LABORATORIUM?

Beberapa pemeriksaan laboratorium memerlukan kondisi puasa. Walaupun pada umumnya pemeriksaan laboratorium sebaiknya dilakukan pada kondisi puasa, sebenarnya hanya ada beberapa yang mutlak harus puasa karena sangat dipengaruhi jenis dan jumlah makanan yang dimakan.

Pemeriksaan laboratorium yang mutlak harus puasa antara lain pemeriksaan :

  • Gula darah puasa
  • Kolesterol total
  • Trigliserida
  • Asam urat

Beberapa pemeriksaan laboratorium yang sebaiknya puasa antara lain semua pemeriksaan kimia klinik (fungsi hati, fungsi ginjal, jantung), beberapa pemeriksaan fungsi pembekuan darah (Tes agregasi trombosit), pemeriksaan imunoserologi yang sensitif (HBsAg). Walaupun sebenarnya kondisi puasa tidak disyaratkan, karena metode pemeriksaan yang masih sedikit banyak dipengaruhi kekeruhan serum, maka sebaiknya pemeriksaan laboratorium dilakukan dalam kondisi puasa.

Yang dimaksud puasa adalah tidak makan apapun selama 10 – 14 jam. Minum air putih diperbolehkan.

Kondisi ideal puasa adalah puasa pada saat “basal”, yaitu tidak makan 10 – 14 jam dalam kondisi istirahat malam hari. Ada beberapa pemeriksaan yang sangat dipengaruhi siklus diurnal dan nokturnal (kondisi siang dan malam) seperti pemeriksaan beberapa hormon dan metabolit nya. Kondisi basal ini tidak berarti hanya waktu malam hari saja, tetapi juga tidak melakukan aktivitas fisik, yaitu sebaiknya dalam keadaan istirahat malam hari.

Nah, kini paham ya apa artinya puasa pada syarat pemeriksaan laboratorium….

Salam sehat.

SERBA SERBI MADU

Madu menjadi bahan makanan yang banyak digemari. Selain rasanya yang manis, madu diyakini punya banyak manfaat. Tidak kurang banyak usaha bisnis yang menggunakan madu sebagai komoditas perdagangan. Sejak jaman dahulu, madu digunakan sebagai bahan makanan dan bahan obat-obatan.

Manfaat madu yang diketahui :

  • Mengandung antioksidan.
  • Membantu menurunkan tekanan darah.
  • Membantu meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah (HDL).
  • Membantu menurunkan keradangan.
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu madu dikenal membantu penyembuhan infeksi.

Madu dapat meningkatkan kadar gula darah. Dalam kandungannya, 82 % terdiri dari gula. Hampir setengahnya (40%) adalah fruktose.Dengan kenyataan ini, madu tetap dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan penyakit metabolik lainnya.

Walaupun demikian, madu akan dimetabolisme dalam tubuh dengan cara yang berbeda dengan jenis gula yang lain. Madu akan cepat diubah menjadi energi, sehingga baik sekali digunakan sebagai menu berbuka puasa atau pada kondisi hipoglikemi (kadar gula darah yang rendah). Madu baik digunakan untuk suplemen energi saat aktivitas berat atau olahraga. Madu juga membantu tubuh mengatur bagaimana gula yang terkandung di dalam madu tersebut digunakan dengan efektif oleh tubuh.

Madu sedikit sekali mengandung vitamin dan mineral.

Tetapi yang mengejutkan adalah, rahasia madu sebagai kunci kecantikan kulit.

Fenomena madu ini dikatakan dapat mengambil kelembaban dalam udara dan menghentikan kondisi kekeringan kulit. Kulit akan terlihat segar, lembut dan kenyal. Oleh karena itu beberapa produsen bahan kecantikan menggunakan madu sebagai salah satu komponen dalam kandungan produknya.

Nah, dengan demikian, madu dapat dipikirkan sebagai pengganti gula pasir yang terbukti dapat meningkatkan obesitas dan penyakit metabolik lainnya seperti Diabetes Mellitus dan Penyakit Jantung Koroner. Walaupun dalam penggunaannya juga harus mempertimbangkan jumlah yang dikonsumsi, karena tetap akan meningkatkan kadar gula darah.

Salam sehat.