WASPADA KANKER MULUT RAHIM

Mulut rahim, leher rahim adalah bagian internal alat reproduksi wanita. Data terbaru di Indonesia, di tahun 2018 terdapat penderita baru kanker mulut rahim 1,79 per 1000 penduduk. Salah satu penyebab terjadinya kanker mulut rahim adalah infeksi HPV (Human Papilloma Virus) tipe risiko tinggi. Di Indonesia, infeksi HPV terjadi lebih dari 2 juta kasus per tahun

HPV (Human Papilloma Virus) adalah virus yang paling sering ditularkan melalui hubungan seksual. Ada beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah kesehatan termasuk kutil genital dan kanker. Tidak semua orang yang terinfeksi HPV menimbulkan gejala, walaupun dia tetap dapat menularkannya kepada orang lain melalui kontak seksual. Tetapi jangan kuatir, karena kini ada vaksin yang dapat mencegah masalah kesehatan tersebut terjadi. Untuk mencegah terjadinya tertular HPV, yang harus dilakukan : 1. Vaksinasi. Vaksinasi HPV aman dan efektif. Vaksin ini dapat melindungi dari penyakit yang disebabkan oleh HPV, termasuk kanker. Vaksin HPV direkomendasikan mulai usia 11 atau 12 tahun dan untuk setiap orang di atas 26 tahun yang belum pernah menerima vaksinasi HPV. Sebagian besar orang dewasa yang aktif secara seksual pernah terpapar HPV, walaupun tidak semua jenis HPV berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan. Vaksinasi HPV pun tidak melindungi terhadap infeksi semua jenis HPV. 2. Melakukan pap smear rutin untuk setiap wanita berusia 21 – 65 tahun yang aktif secara seksual. 3. Melakukan pemeriksaan skrining infeksi HPV jenis risiko tinggi. Pemeriksaan HPV DNA ini direkomendasikan pada wanita di atas 30 tahun. Pada sebagian besar kasus, HPV dapat hilang dengan sendirinya dan tidak menyebabkan masalah kesehatan. Orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh cukup tinggi dan menjaga kebersihan dapat mengusir HPV dari tubuhnya. Infeksi HPV tipe risiko tinggi menetaplah yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti kutil atau kanker. Untuk menjadi kanker, memerlukan waktu bertahun-tahun, bahkan lebih dari 10 tahun setelah seseorang terinfeksi HPV. Jenis HPV yang menyebabkan kutil tidak sama dengan jenis HPV yang menyebabkan kanker.  

Selain melalui hubungan seksual, penyebaran HPV dapat terjadi dari ibu ke bayi pada saat kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Mulailah dengan pemeriksaan HPV DNA untuk mendeteksi adanya infeksi HPV risiko tinggi untuk mencegah terjadinya kanker mulut rahim.

Salam sehat

MENINGKATKAN KEWASPADAAN dalam PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

Sabtu lalu saya diundang kelompok Ibu PKK sebuah kelurahan di sebuah Kotatif. Tema kali itu adalah memberikan pengetahuan kepada Ibu-Ibu bagaimana meningkatkan kewaspadaan dalam pencegahan kanker serviks. Menurut Ibu Lurah, kesadaran masyarakat untuk melakukan pap smear dan peduli check up untuk kesehatan diri masih rendah, meskipun ada program tanpa bayar.

Dalam acara itu saya membeberkan tentang banyak cara mencegah kanker serviks daripada mengobati. Secara umum, cara pencegahan termasuk :

  1. Kurangi konsumsi lemak.
  2. Banyak mengkonsumsi serat & β karoten.
  3. Kurangi rokok, makanan diawetkan, diasin, diasap.
  4. Hindari melahirkan > 5 kali
  5. Hindari berhubungan seksual pertama sebelum usia 18 tahun.
  6. Hindari menikah di usia muda (< 22 tahun).
  7. Hindari berganti-ganti pasangan seksual.
  8. Deteksi dini untuk riwayat keluarga
  9. Perhatikan adanya perubahan mendadak (keputihan berbau, perdarahan setelah hubungan seksual, menstruasi banyak dan lama, nyeri setelah hubungan seksual).
  10. Vaksinasi HPV (vaksin terhadap Human Papilloma Virus).
  11. Melakukan Pap smear secara berkala setelah hubungan seksual pertama.
  12. Melakukan pemeriksaan HPV DNA bila diperlukan / setelah berusia 30 tahun.

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis kanker nomer 2 terbanyak pada wanita setelah kanker payudara. Kanker serviks adalah kanker yang mudah disembuhkan asal diketahui pada stadium dini. Perubahan dari sel-sel normal menjadi sel-sel kanker membutuhkan waktu 10 – 20 tahun. Oleh karena itu kanker serviks sangat mudah dicegah dengan deteksi awal.

Pap smear terbukti dapat menurunkan angka kematian sebanyak 70 % akibat kanker serviks. Dengan dilakukan deteksi adanya infeksi Human Papilloma Virus (pemeriksaan HPV DNA) dan vaksinasi anti HPV, maka angka kejadian kanker serviks dan angka kematian wanita akibat kanker serviks akan semakin menurun.

Salam sehat.