Sebagai praktisi kesehatan, saya prihatin dengan viralnya video tentang pemakaian masker yang dibolak balik. Akhir-akhir ini beredar beberapa versi video di medsos tentang cara pemakaian masker. Si narasumber terlihat meyakinkan, sehingga banyak sekali orang mempercayainya, termasuk tenaga medis. Mereka memperlihatkan perbedaan penggunaan masker pada orang sakit dan orang sehat dengan membolak balik masker tersebut. Apakah ini benar? Jangan-jangan hanya informasi sesat yang diviralkan.
Mari kita lihat sumber resmi yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia yang tertuang dalam Permenkes no. 27 tahun 2017:
Masker digunakan untuk melindungi wajah dan lapisan dalam mulut dari cipratan darah dan cairan tubuh pasien atau permukaan lingkungan udara yang kotor. Masker melindungi pasien atau permukaan lingkungan udara dari petugas pada saat batuk atau bersin. Masker yang di gunakan harus menutupi hidung dan mulut serta melakukan Fit Test (penekanan di bagian hidung). Terdapat tiga jenis masker, yaitu:
1. Masker bedah, untuk tindakan bedah atau mencegah penularan melalui percikan air ludah.
2. Masker respiratorik, untuk mencegah penularan melalui udara.
3. Masker rumah tangga, digunakan di bagian gizi atau dapur.
Cara memakai masker:
- Memegang pada bagian tali (kaitkan pada telinga jika menggunakan kaitan tali karet atau simpulkan tali di belakang kepala jika menggunakan tali lepas).
- Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung dengan kedua ujung jari tengah atau telunjuk.
- Membetulkan agar masker melekat erat pada wajah dan di bawah dagu dengan baik.
- Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah melekat dengan benar.Tidak disebutkan perbedaan cara pemakaian pada orang sakit dan orang sehat. Tetapi mari kita lihat dan pikirkan :
1. Pabrik produsen masker telah mendisain bahan masker sehingga yang lembut (bagian yang berwarna putih) yang menempel pada kulit wajah. Bagian yang berwarna, lebih kasar dan memang diperuntukkan untuk digunakan sebelah luar. Apabila penggunaanya dibalik (yang berwarna putih di sebelah luar), maka bagian yang kasar akan menempel di kulit wajah. Bila penggunaan masker berlangsung 3 – 4 jam, ada kemungkinan terjadi iritasi pada kulit wajah.
2. Adanya klip tipis fleksibel dimaksudkan digunakan untuk dijepitkan sesuai lekuk hidung. Tujuannya agar masker melekat erat pada wajah dan tidak mudah dimasuki partikel debu atau bakteri berukuran besar. Maka bagian yang ada klipnya tentu harus di sebelah atas (hidung). Sedang bagian masker bagian bawah harus bisa menutupi dagu.
3. Terdapat lipatan masker yang sudah didisain, sehingga bila digunakan secara benar (bagian berwarna di sebelah luar), maka lipatan akan menghadap ke bawah. Berbeda bila dibalik, maka lipatan itu akan menghadap ke atas, dan malah menampung debu.
Nah, ….. sekarang kita jadi tahu bagaimana menggunakan masker secara benar, dan tidak termakan hoax yang menyesatkan.
Salam sehat…..
dr. Juliani Dewi, SpPK