ZAT BESI

Seringkali kita mendengar zat besi dalam tubuh. Sebenarnya apa kegunaannya dan bagaimana mengukurnya?

Zat besi (iron) adalah salah satu jenis mineral yang penting bagi tubuh. Zat besi dalam tubuh manusia terbanyak ditemukan dalam Hemoglobin sel darah merah dan dalam myoglobin sel-sel otot. Zat besi diperlukan untuk membawa Oksigen dan Karbondiosida. Oleh karena itu zat besi sangat berguna dalam pembentukan sel darah merah. Dalam makanan kita, zat besi banyak ditemukan pada daging, ikan, tiram, tofu, kacang-kacangan, bayam,  cereal, dan banyak makanan lain.

Anemia defisiensi besi (anemia kekurangan besi) adalah salah satu jenis kelainan di mana Hemoglobin darah menurun  karena kekurangan zat besi sebagai salah satu bahan pembentuknya. Kekurangan zat besi ini dapat disebabkan karena keluarnya darah dari tubuh, asupan zat besinya kurang, atau penyerapannya terganggu. Pada hasil pemeriksaan darah lengkap, pada umumnya anemia defisiensi besi ditandai dengan menurunnya kadar Hemoglobin (kurang dari 10 mg/dL) disertai MCV (Mean Corpuscular Volume) dan MCH (mean Corpuscular Haemoglobin) rendah. Untuk mengetahui kadar zat besi dalam darah, perlu diperiksa SI (Serum Iron, kadar zat besi dalam darah) dan TIBC (Total Iron Binding Capacity, kapasitas pengikatan zat besi). Pada anemia defisiensi besi, kadar SI akan turun dan kadar TIBC akan meningkat.

Tanda-tanda awal anemia defisiensi besi adalah :

  • Lemah
  • Mudah bingung
  • Sakit kepala

Bila kondisi memburuk, gejala berkembang menjadi :

  • Sulit berkonsentrasi
  • Emosional
  • Luka pada mulut atau lidah
  • Kuku rusak.

Selain dari makanan, pemberian suplemen zat besi diperlukan bagi penderita anemia defisiensi besi. Sebagai catatan penting pula, pada saat mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, sebaiknya tidak disertai minum teh, karena zat tanine di dalam teh menghambat penyerapan zat besi dalam makanan. Penyerapan zat besi akan meningkat bila konsumsi makanan yang mengandung zat besi disertai mengkonsumsi vitamin C.

 

Salam sehat…