Cholinesterase (CHE) adalah salah satu enzim yang diproduksi di hati (liver). Enzim ini terdapat di sistem saraf pusat, terutama di jaringan saraf, sel otot, dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi enzim Cholinesterase adalah mengatur penghantaran impuls saraf dan fungsi otot. Pengukuran kadar Cholinesterase dalam darah digunakan untuk mendeteksi adanya paparan terhadap pestisida atau menilai risiko paralisa paska operasi.
Pengukuran kadar Cholinesterase secara luas digunakan untuk memonitor paparan organofosfat dan karbamat. Kedua jenis pestisida ini neurotoksik (toksik terhadap sistem saraf) dan menyebabkan 80 % kejadian keracunan pestisida di seluruh dunia. Organofosfat dan Karbamat menghambat aktivitas enzim Cholinesterase secara permanen. Penyerapan pestisida bisa terjadi melalui inhalasi (pernapasan), saluran makanan (tertelan), dan melalui kulit.
Beberapa gejala dapat terjadi singkat setelah intoksikasi, seperti sesak, denyut jantung melambat, pupil menyempit, keluar air mata berlebihan, mual, muntah, diare, dan air liur berlebihan sehingga cenderung sering meludah. Gejala yang lebih berat berupa kejang, koma, dan gagal napas.
Keracunan kronis dapat menyebabkan efek imunologis (berkaitan dengan daya tahan tubuh), karsinogenik (berkaitan dengan penyebab keganasan / kanker), gangguan kesuburan, gangguan perkembangan, neurotoksisitas (kelainan saraf karena keracunan), bahkan diketahui berkaitan dengan terjadinya Parkinson, Alzheimer, gangguan kecemasan, hiperaktivitas, dan depresi yang bila memberat berujung pada keinginan bunuh diri.
Pada keracunan pestisida organofosfat atau karbamat, penurunan kadar Cholinesterase (CHE) berhubungan dengan gejala keracunan dan angka kematian. Oleh karena itu, harus diwaspadai apabila terjadi penurunan kadar Cholinesterase pada pekerja dengan paparan pestisida Organofosfat atau Karbamat. Segera konsultasi ke dokter perusahaan untuk penawar dan pengaturan kerja selanjutnya.