Macaroni Schotel termasuk masakan rumah utama di negara-negara Eropa Utara. Dimasak di dalam pinggan yang berbahan utama makaroni dan dicampur dengan telur dan susu dengan tambahan lain seperti daging, sayuran, atau ikan. Pada umumnya di atasnya ditaburi dengan keju dan/atau tepung roti (remah roti). Campuran ini dipanggang di dalam oven, dan dihidangkan dengan saus.
Di Finlandia, makanan ini disebut makaronilaatikko atau di Swedia disebut makaronilåda, merupakan makanan yang paling populer di sana. Makanan ini dapat sebagai pengganti kentang sebagai sumber karbohidrat.
Di Indonesia, makanan ini disebut macaroni schotel. Karena negara kita dijajah Belanda selama 350 tahun, maka makanan ini diperkenalkan oleh Belanda selama masa penjajahan. ‘Schotel’ atau ‘schaal’ berarti piring atau pinggan, berasal dari bahasa Belanda, merujuk pada wadah yang digunakan untuk mencetak makanan ini. Versi Indonesia, macaroni schotel dibuat dengan menggunakan keju dan daging (daging sapi asap, kornet, atau sosis, atau ikan tuna).
Resep dari Mevrouw Sophie ini menghadirkan macaroni schotel dengan cita rasa Indonesia yang tidak meninggalkan resep aslinya dengan bahan utama makaroni, susu, telur, keju, dan dengan campuran kornet, daging asap, dan sosis. 1 buah macaroni schotel buatan Mevrouw Sophie mengandung karbohidrat 50 kal, Protein 57,8 kal, dan lemak 168 kal, dengan total 275,8 kal. Sebagai camilan sore hari teman secangkir hot chocolate atau kopi atau teh tanpa gula, cukup makan 1 buah saja. Sebagai pengganti nasi, makan macaroni schotel buatan Mevrouw Sophie ini bisa 2 – 3 buah.
Selamat menikmati…