TIPS OLAH RAGA SEHAT

Destinasi wisata di Kota Malang banyak sekali, apalagi wisata alamnya. Bukan hanya pantai dan air terjun, tetapi juga jalur treking yang indah. Ada jalan ke Puthuk Lesung (± 1300 mdpl), ke Budug Asu (± 1359 mdpl), ke Coban Rais (tapi jalan lho ya, gak pakai ojek), ke Coban Talun, ke Gunung Panderman, dan masih banyak lagi jalur treking. Jalur-jalur ini bisa ditempuh dengan santai dimulai dari pagi hari dan pulang pada sore hari.

Olah raga yang aman bagi pemuda (menurut WHO usia 18 – 65 tahun), bahkan setengah baya (66 – 79 tahun), tentunya yang tidak bersifat kompetitif, tetapi lebih bersifat kardio, aerobik, atau rekreatif. Olah raga jenis ini misalnya jogging, jalan, berenang, atau bersepeda. Tentu saja, yang baik bila dilakukan secara teratur dan terukur, 3 – 5 kali/minggu, selama 1/2 – 1 jam. Sekali waktu, bisa diselingi dengan treking tanpa target ke jalur-jalur indah tersebut di atas.

Berbicara tentang trekking, harus dengan persiapan yang baik. Kegiatan ini bukan hanya sekadar rekreasi, atau bahkan olah raga, tetapi juga relaksasi, meditasi, bahkan inner healing. Di sepanjang jalan, kita bisa merefleksikan apa saja yang kita lihat dan alami. Tapak demi tapak perjalanan kita, keindahan bunyi-bunyian satwa, kesunyian alam dengan hembusan angin, gesekan dedaunan, kerat batang pohon yang saling bergesekan, hijaunya pemandangan yang kita lihat, kesadaran akan besarnya Sang pencipta dan betapa kecilnya kita manusia, segarnya udara yang kita hirup, hingga rasa syukur.

Persiapan  trekking harus cukup, walaupun kegiatan ini cuma “jalan”.

  1. Siapkan tujuan, bahwa trekking untuk olah raga rekreatif, tanpa target.
  2. Siapkan teman. Teman seperjalanan yang setara / seimbang, sangat dibutuhkan. Tidak nyaman bagi seorang berusia 60 tahun yang belum pernah treking, berjalan bersama pemuda usia 19 tahun yang punya target sampai tujuan dengan durasi waktu tertentu.
  3. Siapkan bekal. Malam hari sebelumnya, makan cukup karbohidrat. Pada hari trekking, dimulai dengan sarapan cukup Karbohidrat juga. Siapkan camilan yang bisa dimakan sambil jalan yang dapat menambah energi secara cepat, seperti kurma, buah kering, kacang-kacangan (jangan terlalu berat). Makan siang berupa bekal setangkup roti gandum dengan isi telur, daging asap, keju, sosis, atau selai kacang.
  4. Hal terpenting adalah air minum. Siapkan bekal air minum ± 1 – 1,5 L untuk perjalanan seharian. Tidak terlalu sedikit, tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga membebani punggung selama perjalanan. Air minum tidak diminum sekaligus, tetapi diminum tiap 15 – 30 menit.
  5. Bila perjalanan pada musim hujan, maka membawa jas hujan disposibel sangat disarankan (tidak dianjurkan menggunakan payung atau jas hujan tebal).
  6. Adalah sangat baik bila menggunakan decker lutut, terutama orang dengan gangguan lutut, penderita osteoarthritis, maupun orang sehat berusia > 40 tahun. Di atas usia 40 tahun, trekking pole (tongkat jalan) sangat membantu sekali, baik sebagai pembantu keseimbangan, pegangan, maupun penyangga lutut.
  7. Jangan lupakan menggunakan topi dan sunblok.
  8. Lakukan pemeriksaan jantung dan tekanan darah sebelum memulai perjalanan.

Selamat bersenang-senang.