Deskripsi
ANA adalah pemeriksaan antibodi anti nuklear, yaitu antibodi yang menyerang inti sel tubuh sendiri. Oleh karena itu ANA test digunakan untuk pemeriksaan penyaring penyakit autoimun.
Penyakit autoimun dapat diobati. Hasil tes ANA yang reaktif (positif) menunjukkan adanya antibodi terhadap inti sel tubuh, tetapi tidak serta merta berarti ada penyakit autoimun atau membutuhkan terapi. ANA test yang reaktif bisa terdapat pada orang sehat, juga banyak pada lansia.
Pada metode ANA Profile Confirmation atau disebut juga ANA panel, selain titer, juga dilaporkan pola antibodinya, yang dapat sangat membantu dalam menentukan pemeriksaan selanjutnya untuk jenis-jenis penyakit autoimun.
Sistem imun tubuh manusia membentuk protein yang disebut antibodi. antibodi ini mengenali dan menyerang kuman penyebab infeksi yang masuk tubuh. Penyerangan ini mengakibatkan terjadinya peradangan. tapi, kadang-kadang antibodi membuat kesalahan pengenalan “musuh”, sehingga sel tubuh sendiri yang bukan musuh ikut diserang, inilah yang disebut kelainan autoimun. Antibodi yang menyerang inti sel tubuh sendiri inilah yang disebut antibodi anti nuklear. Sebagian besar kita memiliki autoantibodi, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Keberadaan sejumlah besar autoantibodi atau ANA dapat mengindikasikan adanya penyakit autoimun, termasuk lupus, skleroderma, Sjorgen’s syndrome, poymyositis / dermatomyositis, mixed connective tissue disease (MCTD), lupus karena pengaruh obat, dan hepatitis autoimun, dan juga radang sendi juvenile.