
Sabtu lalu saya diundang kelompok Ibu PKK sebuah kelurahan di sebuah Kotatif. Tema kali itu adalah memberikan pengetahuan kepada Ibu-Ibu bagaimana meningkatkan kewaspadaan dalam pencegahan kanker serviks. Menurut Ibu Lurah, kesadaran masyarakat untuk melakukan pap smear dan peduli check up untuk kesehatan diri masih rendah, meskipun ada program tanpa bayar.
Dalam acara itu saya membeberkan tentang banyak cara mencegah kanker serviks daripada mengobati. Secara umum, cara pencegahan termasuk :
- Kurangi konsumsi lemak.
- Banyak mengkonsumsi serat & β karoten.
- Kurangi rokok, makanan diawetkan, diasin, diasap.
- Hindari melahirkan > 5 kali
- Hindari berhubungan seksual pertama sebelum usia 18 tahun.
- Hindari menikah di usia muda (< 22 tahun).
- Hindari berganti-ganti pasangan seksual.
- Deteksi dini untuk riwayat keluarga
- Perhatikan adanya perubahan mendadak (keputihan berbau, perdarahan setelah hubungan seksual, menstruasi banyak dan lama, nyeri setelah hubungan seksual).
- Vaksinasi HPV (vaksin terhadap Human Papilloma Virus).
- Melakukan Pap smear secara berkala setelah hubungan seksual pertama.
- Melakukan pemeriksaan HPV DNA bila diperlukan / setelah berusia 30 tahun.
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis kanker nomer 2 terbanyak pada wanita setelah kanker payudara. Kanker serviks adalah kanker yang mudah disembuhkan asal diketahui pada stadium dini. Perubahan dari sel-sel normal menjadi sel-sel kanker membutuhkan waktu 10 – 20 tahun. Oleh karena itu kanker serviks sangat mudah dicegah dengan deteksi awal.
Pap smear terbukti dapat menurunkan angka kematian sebanyak 70 % akibat kanker serviks. Dengan dilakukan deteksi adanya infeksi Human Papilloma Virus (pemeriksaan HPV DNA) dan vaksinasi anti HPV, maka angka kejadian kanker serviks dan angka kematian wanita akibat kanker serviks akan semakin menurun.
Salam sehat.